Tahun 2000 saya membeli kamera digital pocket Nikon CoolPix 2000, resolusi 2,1Mp. Sampai sekarang masih nyala, lengkap dan normal. Tahun 2011 saya membeli kamera prosumer Fuji Finepix S3300 resolusi 14Mp dengan harga 1,9 juta. Kondisinya juga masih baik, lensanya tidak jamuren. Di bulan Maret 2014 saya kembali membeli kamera DSLR Nikon D5100 resolusi 14Mp. dengan lensa kit 18-55mm. Jadi saya cukup kompeten untuk menulis panduan memilih kamera digital yang sesuai kebutuhan pemula.

KAMERA DIGITAL YANG MURAH APA YA ?
Ini pertanyaan yang salah. Bukan murahnya, tetapi apa yang akan anda lakukan dengan kamera digital tersebut. Kalau hanya sekedar foto cukup dengan kamera pocket. Kalo mau hasil foto bagus tapi mudah digunakan pilihlah kamera prosumer. Kalau anda merasa memiliki hobi fotografi seharusnya langsung beli kamera DSLR. Setiap kamera digital memiliki target pasar sendiri. Ada kamera entry level, mid-range dan profesional. Ada kamera pocket untuk pemula, ada kamera prosumer untuk newbie dan demikian juga dengan kamera SLR. Harganya pasti murah dengan fitur standar. Anda salah jika membandingkan harga kamera pocket advance dengan harga kamera prosumer beginner. Keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda namun selisih harganya beda tipis.Letak perbedaannya di pengaturan manualnya. Kamera beginner lebih banyak fungsi otomatisnya. Tinggal pilih scene yang sesuai dengan kondisi lalu jepret. Contohnya adalah pengaturan ISO.

Sedangkan kamera Prosumer sudah memiliki fitur pengaturan ISO, foto malam hari bisa tetap jelas dan tajam. Namun akan menjadi masalah bila objek fotonya bergerak walau cuman 1 detik saja. Processornya kalah cepat dengan kamera SLR. Setelah menjepret, akan muncul kata "processing".....laaaaah !! Memang hanya 2-3 detik saja. Menurut anda cepat atau lama ?
Perbedaan 1 detik bagi seorang fotografer itu lama. Orang bisa tersenyum dan kemudian mecucu dalam kurun waktu 1 detik loh. Kalo pake kamera prosumer, hasilnya adalah mecucu. Kalo pake kamera SLR dapetnya nguyu. Kalo pake kamera pocket hasilnya hitam semua karena gelap.
Kamera Prosumer Fuji Film S3300 - ISO 1600

Foto dalam ruangan jam 09.00 pagi dengan lampu Osram 18watt.
Kedua kamera menggunakan shutter speed 1/60 dan aperatur F 3.5. Saya
menggunakan tripod agar jarak dan sudut pengambilan gambar sama.
Kamera DSLR Nikon D5100 - ISO 1600

Jadi kamera digital apa yang murah ? Jawabannya jelas kamera pocket. Tetapi apakah kamera saku ini sesuai dengan kebutuhan anda ? Hasil fotonya sesuai dengan yang anda inginkan ?
POCKET KAMERA VS HANDPHONE
Saya membeli kamera pocket Nikon Coolpix 2 mega pixel tahun 2000 dengan harga 2,5 juta. Saat itu harga hape yang ada kameranya masih diatas 1 juta rupiah dan resolusinya masih VGA. Jaman itu kamera digital masih merupakan barang mewah. Sekarang harga kamera saku hanya 500 ribuan, resolusinya sudah 14 mega pixel.Viewfinder atau layar LCDnya juga udah besar, rata-rata 3 inch. Sedangkan LCD Nikon saya hanya 1,6 inch...kayak layar HP jadul. Hadeeeh.....tapi memang begitulah perkembangan teknologi. Semakin lama semakin canggih dan semakin murah.Mengapa harga kamera pocket begitu murah ? Karena kalah dengan handphone. Orang lebih memilih beli Hape kamera yang mahal daripada pocket camera. Selain selalu tersedia di kantong, foto tersebut hanya untuk kenang-kenangan saja. Tidak perlu hasil bagus, yang penting bisa dilihat dan ditunjukan ke teman-teman.
Kamera HP Xperia X10 Mini Pro 5 MP

Kamera Pocket Nikon CoolPix 2000 2,1MP

Jadi, apa gunanya beli kamera pocket kalo sudah ada kamera handphone ? Saya pribadi menyarankan gak usah beli kamera pocket karena nanggung. Sudah ada ponsel. Sekalipun harganya lebih mahal daripada kamdig, namun hasilnya sudah cukup.
Apa kelebihan kamera digital dibandingkan handphone ? Sensor
dan lensanya. Semakin besar lensa kamera, semakin baik hasil fotonya.
Lensa kamera HP lebih kecil daripada lensa kamera saku. Sekalipun
sama-sama 14 mega pixel, namun hasil jepretannya lebih bagus kamera
digital. Lensa yang lebih besar mampu menangkap cahaya lebih banyak
sehingga menghasilkan gambar yang lebih detail.
Alasan kedua untuk membeli kamera pocket adalah hasil foto
yang lebih baik di dalam ruangan atau malam hari. Walaupun anda memakai
program untuk meningkatkan kemampuan kamera hape, hasilnya tetap kalah
dengan kamera pocket standar. Ketajamannya, warnanya dan detailnya.KAMERA PROSUMER VS KAMERA DSLR
Ciri khas kamera prosumer adalah lensanya tidak bisa diganti-ganti. Lensa melekat pada bodi kamera. Beda dengan DSLR yang antara bodi dengan lensa terpisah. Anda bisa mengganti lensa sesuai dengan kebutuhan pemotretan. Untuk ruangan yang sempit bisa menggunakan wide lens. Untuk objek yang jauh menggunakan lensa tele, sedangkan untuk segala keadaan gunakan lensa 55mm.
Harga kamera prosumer jauh lebih murah daripada kamera DSLR karena menggunakan processor kecepatan rendah. Ibaratnya pentium 1 dengan Core 2 duo. Yang DSLR sudah siap digunakan, sedangkan Prosumer masih "processing". Anda akan merasa 1 detik itu terlalu lama.
Masalah kedua ada di teknik foto background dan foreground. Kamera prosumer titik fokusnya terbatas. Anda tidak bisa memfoto obyek terang sementara backgroundnya ngeblur. Sekalipun bisa diakali, cara setting kamera prosumer lebih memakan waktu daripada kamera DSLR. Harus tekan menu dulu, masuk ke setting, pilih fokus, pilih fokus area dan tekan tombol OK. Sudah selesai ? Belum.....tekan tombol back 4 kali dulu baru bisa memotret.
Setelah selesai memoto dengan titik fokus tertentu, anda mau titik fokusnya kembali ke center, maka anda kembali menekan menu, terus setting, lalu fokus area, pilih center, tekan OK dan kemudian tekan back 4 kali. Demikian pula kalo mau ganti titik fokus ke sisi lainnya, menu-setting-fokus-area-OK-back 4 kali. Terus kembalikan ke center....tekan menu-setting-fokus-center-OK-back 4x. Masak ampun ribetnya !
Jika menggunakan kamera SLR, anda hanya perlu menekan tombol multi dial yang bentuknya bulat dan terletak di sebelah kanan LCD. Arahkan ke titik fokus yang anda inginkan dan jepret. Kalau mau dikembalikan ke center, tinggal ditekan sambil ngeker di viewfinder-nya.
Kelebihan kamera DSLR daripada kamera Semi SLR ada pada pengaturan ISOnya. Kamera DSLR lebih banyak pilihannya, mulai dari 25 hingga 25.0000, sedangkan prosumer hanya 100 sampai 6400 saja. Hasil fotonya akan berbeda jauh jika menggunakan ISO tinggi. Kamera Prosumer jauh lebih haaancur.
Kamera DSLR Nikon D5100 - Titik fokus di boneka

Ketiga kamera menggunakan F 3.5 dengan shutter
speed 1/160. Foto pagi hari di luar ruangan pada pukul 08.30 dengan
cahaya matahari pagi
Kamera Prosumer Fuji S3300 - Titik fokus di boneka

Hasil foto tidak saya edit sama sekali. Hanya
me-resize agar pas di layout website ini. Kompresi menggunakan Adobe
Photoshop CS 8.0 (Save as Web - Quality High)
Kamera Pocket Nikon Coolpix 2000 - Tidak ada pilihan titik fokus

Kalo memang hancur, kenapa tidak pake ISO rendah saja pak ? Kenapa harus pake ISO yang tinggi ? Karena kondisinya gelap mas...jadi ISO-nya harus dinaikkan agar hasil fotonya keliatan. ISO rendah membutuhkan cahaya yang banyak, sedangkan ISO tinggi tidak. Kalo mau foto wedding dalan ruangan anda harus menaikkan ISOnya, sedangkan foto prewedding luar ruangan harus menurunkan ISOnya. Jika tidak maka hasil foto dalam ruangan akan gelap (underexposure) sedangkan yang di luar ruangan akan terang (overexposure).
Sebenarnya anda bisa memainkan Shutter speed atau Aperature untuk menggantikan fungsi ISO, namun cara ini agak sulit. Butuh tangan yang terlatih dan pengalaman agar bisa menentukan speed dan aperatur yang tepat. Lebih gampang ngutak-ngatik ISO-nya.
Jadi, beli yang mana nih pak ? Kamera prosumer yang lebih murah atau kamera DSLR ? Kalo dana anda cukup, beli kamera DSLR saja karena jauh lebih menguntungkan.
HARGA KAMERA DSLR PEMULA
Seri entry level kamera DSLR baru umumnya di kisaran harga 4 - 4,5 juta. Kalau ada yang jual di bawah harga itu patut dicurigai, kalau dijual dengan harga separuhnya itu pasti penipu. Mengapa saya bisa seyakin itu ? Karena harga bekas kamera DSLR hanya selisih 30% dari harga barunya.
Seandainya anda sudah pakai kamera DSLR ini selama 3 tahun, kemudian mau mengupgrade ke kamera yang spec-nya lebih tinggi maka kerugian anda hanya sebesar 30% saja. Cukup bagus untuk barang elektronik. Bandingkan dengan Blackberry Z10 yang akan anda jual 3 tahun lagi, kalo bisa rugi 50% aja udah bagus. Beli Samsung Grand bulan ini terus bulan depan dijual saja udah rugi 30%. Apalagi kalo dijual 3 tahun lagi....isa sakit hati !
Harga bekas kamera prosumer pasti 50'% dari harga barunya. Mengapa bisa begitu pak ? Karena permintaannya tidak sebanyak kamera DSLR. Kalau anda tidak mau jual separuh dari harga barunya, maka pembeli akan mikir 2 kali. Apa untungnya beli bekas kalau cuman selisih sedikit ?
Kamera Semi SLR Fuji Finepix S3300 saya beli dengan harga 1,9 juta pada tahun 2011 lalu. Sekarang sudah diskontinu, digantikan dengan seri S4300 yang harga barunya juga sekitar 1,9 juta. Kalo kamera prosumer bekas saya jual 1, 3 juta maka lapak saya gak akan diliat orang....mending beli baru mas, hanya selisih 600 ribu tok. Kalo mau 900 ribu saya bayar cash, mas. Masuk akal bukan ?

Saya suka foto, tidak terlalu maniak fotografi sih, hanya suka dengan hal-hal yang bersifat seni. Karena itu saya sangat menikmati pekerjaan mendisain website. Alasan saya mengupgrade kamera prosumer ke SLR itu karena beberapa klien website meminta saya memfoto produk mereka. Apakah kamera prosumer tidak cukup pak ? Sudah cukup, namun saya mau meningkatkan pelayanan saya sekaligus memuaskan hobi fotografi saya .
MERK KAMERA YANG BAGUS ?
Jadi anda pilih Nikon atau Canon ? Kalau saya sudah pasti milih
merk Nikon. Mengapa ? Karena sudah terbiasa dengan menu-nya Nikon.
Kalo pake Canon saya bingung setting kameranya.
Bagus mana Nikon dengan Canon ? Wah....pertanyaan ini tidak
bisa dijawab sebelum tahu seri kamera yang dibandingkan. Nikon entry
level dibandingkan dengan Canon profesional ya jelas apikan Canon.
Nikon entry level dipegang fotografer pro dibandingkan Canon
Profesional dipegang pemula hasilnya ya bagusan Nikon. Merek kamera tidak bisa dijadikan patokan bagus atau tidaknya karena foto yang bagus sifatnya relatif dan personal. Memang ada ciri khas hasil foto Canon dengan Nikon, namun keduanya memiliki kualitas foto yang sama.
Bagaimana dengan kamera digital merk Sony, Olympus, Brica dan Fuji Film pak ? Apakah kamdig merk itu jelek ? Sebaliknya, saya tanya kepada anda, "Bagaimana kualitas kamera Hasselblad ?" Silahkan browsing untuk mencari jawabannya.
Hasil Foto Nikon D5100 dengan titik fokus di tengah

Apa yang tidak pernah anda dengar bukan berarti tidak baik. Merek terkenal bukan berarti produk terbaik. Anda pasti pernah tahu susu kaleng merk Carnation. Mengapa banyak orang memakai susu kental manis merk ini ? Apakah karena rasanya enak ? Nggak, lebih enakan susu kaleng Indomilk daripada Carnation. Susu kaleng ini banyak dikonsumsi karena harganya murah. Paling murah diantara susu kental manis lainnya.
Jangan terlalu mengkuatirkan merk kamera DSLR yang anda beli.
Bukan merk kamera yang menjamin hasil foto tajam dan jelas, tetapi
teknik dan tata cahaya anda.
KESIMPULAN
Kamera pocket cocok untuk anda yang hanya membutuhkan foto kenang-kenangan. Dengan kamera prosumer anda akan memiliki hasil foto sekualitas SLR namun harganya jauh lebih murah. Anda harus beli kamera DSLR jika memiliki hobi fotografi.
Jika anda bingung kamera apa yang akan dibeli, silahkan buka DpReview.com. Website fotografi ini akan membandingkan hasil foto kamera yang anda inginkan dengan kamera lainnya. Saya memutuskan untuk membeli D5100 daripada D3200 setelah melihat website ini. Selamat hunting kamera !
Sumber: http://wapannuri.com/a.komputer/panduan-memilih-kamera-digital.html
0 komentar:
Posting Komentar